Jumat, 14 Agustus 2009

salad

"huaaaa..mulai sekarang saya sudah mengambil keputusan untuk berhenti dengan salad, tidak ada lagi salad dalam hidup saya. tidak ada lagi. biarkan saja saya hanya sendiri tapi saya menikamatinya,toh untuk apa juga?? untuk apa saya harus menghabiskan salad kalau saya sendiri mampu untuk membeli makanan lain, buat apa juga harus babysitting kalo saya bisa bersantai, mungkin dengan segelas kopi atau apapun, untuk apa juga saya harus mengobati luka kecil dari binatang pula, bila sebenarnya saya mampu berada di ruang bedah. jadi pada intinnya semua yang saya berikan, semua yang saya korbankan tidak ada gunannya, karena saya berkorban untuk orang yang seharusnya tidak pantas untuk ditolong. lupakan salaaad..biarkan saja salad ada di atas piring kemudian tinggalkan, salad barulah makanan pembuka, mungkin saya akan bertemu dengan sajian utama yang sangat menarik"

ini yang ada dipikiran saya beberapa menit yang lalu..kemudian saya kembali berubah pikiran dan kembali bertanya dalam lubuk hati terdalam, "apakah saya siap dengan ini semua? atau ini hanya emosi remaja semata" heeeem....mungkin saya butuh pendapat, tidak saya tidak butuh pendapat... saya belum bisa mengalihkan pandangan saya dari salad, saya selalu tertarik untuk mencobanya lagi dan lagi. memperhatikan salad hingga ke detailnya, memperhatikan rasanya apakah ia asam, atau mungkin pahit,bisa juga manis. menghirup bau khasnya, yang tidak semua orang suka. menantikkan salad bisa terasa manis lagi di dalam mulut saya, dan pada akhirnya saya kembali berharap bisa mendapat salad lebih banyak lagi..

2 komentar:

  1. intinya lu masih mengharapkan saladkan?? gw bingung; kenapa banyak orang pesan salad ya klo ke pizza hut?? pagi makan sayur aja sakit perut di sekolah.. ckck.. HIDUP DAGING!! BACOOON!!!

    BalasHapus
  2. ehem ehem yang lagi pada jatuh cintaaae
    gw sama monyet aja deh biar lebih mengenal nenek moyang hem

    BalasHapus