Romantisme Sepatu

Judul yang ini memang agak aneh,sepatu kok romantic?? Tapi inillah hal yang paling saya ingat dari pembacaan cerpen kemarin. Cerpennya indah, dan bagian yang paling menggeletik saya adalaha saat sepatu mulai berbicara satu sama lain
Pada intinnya adalah begini, sepatu menganggap manusia adalah mahluk yang ribet dan susah dimengerti, hahaha..katanya “manusia tidak seperti sepatu,sepatu ya bukan sepatu kalo tidak sepasang” bagian ini yang paling menggelitik “apakah manusia juga tidak bisa disebut sebagai manusia apabila tidak berpasangan?” yak buat kami kami yang sedang menjomblo agak-agak syok juga ya dengernya. Tapi hal ini kembali membuat saya berpikir, “wah jangan-jangan bener ya,manusia tanpa pasangan tidak sama denga manusia,masa iya saya kalah sama sepatu”. Dan sempat terpikir juga mari kita mencari pasangang. Hahahahha..ngebet gila saya.
Hem, memang saya berpikir sebagai remaja saya hanya ingin dicintai dan mencintai. Hahaha. Ya siapa si yang ga ingin untuk itu semua?? Tapi kalo masalah pasangan, perlu ga ya, perlu ga ya. Ga tahu ah, kadang ingin banget rasanya punya pundak buat nangis, punya perhatian lebih dari orang lain, ya punya teman disisi kita deh.tapi ada kalanya juga saya berpikir, ah nanti aja deh, capek sakit terus, ga ada cowo berkualitas dan segudang alasan lainnya.
neh ya, pertanyaan saya sekarang penting ga si punya pasangan. pertanyaan saya penting ato enggak,kalo perlu iya, kita memang perlu. tapi penting ga ya?? penting ga ya??huh... ga tau ah...

SUSAHNYA JADI SAYA....
bingung harus gimana